Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Gunung Semeru Meletus mengeluarkan Asap Tebal

Minggu, 04 Desember 2022 | Desember 04, 2022 WIB Last Updated 2023-01-01T05:14:30Z
    Share


detakom.blogspot.com - Gunung berapi tertinggi di Indonesia gunung semeru di pulau terpadatnya melepaskan awan gas yang membakar dan sungai lava pada Minggu dalam letusan terbarunya.


Hujan monsun mengikis dan akhirnya meruntuhkan kubah lava di atas Gunung Semeru setinggi 3.676 meter (12.060 kaki), menyebabkan letusan, menurut juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari.

Beberapa desa diselimuti abu yang berjatuhan, menghalangi sinar matahari, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan. Beberapa ratus warga, wajah mereka berlumuran debu vulkanik dan hujan, mengungsi ke tempat penampungan sementara atau pergi ke tempat aman lainnya.

Kolom abu yang tebal dilontarkan lebih dari 1.500 meter (hampir 5.000 kaki) ke langit sementara gas dan lava yang membakar mengalir menuruni lereng Semeru menuju sungai terdekat.

Meningkatnya aktivitas gunung berapi pada Minggu sore mendorong pihak berwenang untuk memperluas zona bahaya hingga 8 kilometer (5 mil) dari kawah, kata Hendra Gunawan, kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Dia mengatakan para ilmuwan menaikkan tingkat siaga gunung berapi ke level tertinggi dan orang-orang disarankan untuk menghindari sektor tenggara di sepanjang Sungai Besuk Kobokan, yang berada di jalur aliran lahar.

Letusan besar terakhir Semeru terjadi pada Desember tahun lalu, ketika meletus dengan dahsyat yang menewaskan 51 orang di desa-desa yang terkubur lapisan lumpur. Beberapa ratus lainnya menderita luka bakar serius dan letusan memaksa evakuasi lebih dari 10.000 orang. Pemerintah memindahkan sekitar 2.970 rumah keluar dari zona bahaya.

Semeru, juga dikenal sebagai Mahameru, telah meletus berkali-kali dalam 200 tahun terakhir. Namun, seperti banyak dari 129 gunung berapi aktif di Indonesia, puluhan ribu orang terus hidup di lerengnya yang subur.

Indonesia, negara kepulauan berpenduduk lebih dari 270 juta orang, terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, serangkaian garis patahan berbentuk tapal kuda, dan rawan gempa bumi dan aktivitas gunung berapi.


Ikuti kami di Google News