Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Resmi Gibran jadi Cawapres Anies Baswedan, cek faktanya disini !

Jumat, 18 November 2022 | November 18, 2022 WIB Last Updated 2023-01-01T05:14:45Z
    Share




Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga anak Presiden Jokowi dikabarkan tengah didekati untuk menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

 
Anies Baswedan bertemu Gibran di Solo belum lama ini. Hal itu menimbulkan spekulasi koalisi Partai Nasdem dan Partai Demokrat akan bubar di Pilpres 2024 karena Partai Demokrat sangat menginginkan Anies Baswedan bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Ketua Umum Partai Demokrat sebagai wakilnya. calon presiden.

Partai Demokrat sendiri telah mengirimkan sinyal ketidaksetujuan terhadap manuver Partai Nasdem, seperti yang terlihat dari reaksi negatif Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapppilu) Partai Demokrat, Andi Arief. 

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Partai Demokrat tidak mengaitkan kemarahannya dengan Anies Baswedan.
Hal itu menanggapi kritik Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, terhadap dirinya soal peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan pada 2024.

 Ali mengingatkan Partai Demokrat tidak membatasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada siapa pun. "Jangan terbawa amarah teman-teman Demokrat kepada Anies," kata Ali saat dihubungi, Kamis (17/11/2022). 

Ali menilai agak repot ketika ada orang yang tidak disukai Partai Demokrat dan kemudian melarang Anies berkomunikasi dengan mereka. "

Jadi ketika ada orang yang tidak suka Demokrat, atau orang yang tidak disukai Demokrat, maka Anies tidak bisa berteman dengannya, itu terlalu merepotkan," kata Ali. Lebih lanjut, Ali menegaskan pembelaan partainya mengusung Anies sebagai capres karena ingin melakukan perubahan Jadi kita usut Anies karena kita ingin melakukan perubahan.

Melakukan perubahan bukan berarti kita memusuhi orang lain," ujarnya. Karena itu, dia menyebut pihaknya mengusung Anies dengan ide dan gagasan, bukan mengajak untuk membenci orang lain. "Makanya kita kemudian usung Anies .

Demokrat mengeluarkan peringatan

Terkait pernyataan tersebut, Andi Arief mengingatkan Partai NasDem untuk berkonsentrasi pada apa yang dibahas dalam "Koalisi Perubahan".

Andi kemudian meminta kepada Ali agar ketika Anies bertemu dengan tokoh-tokoh di luar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat, ia akan menawarkan diri menjadi calon wakil presiden.

Jangan bertemu tokoh di luar PKS dan Demokrat setiap saat, NasDem melakukan penawaran sana-sini, kata Andi melalui akun Twitternya, Kamis (17/11/2022). 

Andi mengingatkan partai bentukan Surya Paloh untuk berkonsentrasi pada apa yang dibicarakan dalam koalisi dan bertekad memilih jalan perubahan.
Putuskan saja Nasdem, PKS dan Demokrat akan memilih jalan perubahan," ujarnya.

Peluang Gibran


Anies diketahui resmi diusung oleh Nasdem sebagai calon presiden pada pemilihan presiden mendatang.
Di saat yang sama, Anies diberikan kebebasan untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
 "Tapi kalau nanti Gibran cocok jadi cawapres Anies, kenapa tidak?" kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi.

Diketahui, untuk bisa mengusung calon presiden, Nasdem perlu berkoalisi dengan partai lain. Sejauh ini, Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera masih menjajaki koalisi.

Kedua partai politik itu tidak mempersoalkan Anies sebagai capres. Namun yang menjadi persoalan, keduanya memiliki calon wakil presiden yakni Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) dan Ahmad Heryawan (PKS)


PDI-P merespon pertemuan Anis-Gibran


Terpisah, politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus menilai Anies Baswedan tidak sopan jika mengunjungi Gibran Rakabuming Raka dengan tujuan menggaet sebagai pendamping di Pilpres 2024.

"Saya tidak tahu apakah itu ada hubungan dengan pernyataan Ahmad Ali. Kalau benar ada, maka apa yang dilakukan Anies itu tidak sopan," kata Deddy saat dihubungi Kompas.com, Rabu

Menurut dia, Anies semestinya paham bahwa Gibran adalah kader PDI-P. Oleh karena itu, Gibran wajib mengikuti aturan internal partai untuk tidak membahas pencapresan sebelum Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berbicara.

"Seharusnya, Anies memahami bahwa Gibran terikat dengan aturan yang ada di internal PDI Perjuangan," ujarnya.

Terkait peluang Gibran mendampingi Anies, Deddy menegaskan hanya bisa ditentukan oleh Megawati.

Tanggapan Gibran peluang jadi cawapres


Saat ditemui media di Balai Kota Solo, Gibran mengatakan, tidak ada tanggapan mengenai peluang cawapres yang diisyaratkan Partai Nasdem.

"Tidak ada tanggapan," ucap Gibran di Solo, Jawa Tengah

"Kalau urusan chemistry aku ke semua orang berusaha untuk bisa bergaul ya. Itu pandangan politik biasa. Karo sopo-sopo ya koncoan ya. Berkawan dengan semua," ungkap putra sulung Presiden Jokowi.

Kepribadian Gibran yang berusaha merangkul semua kalangan ini mendapat pujian dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Gibran, apa yang dilakukannya tersebut karena dirinya ingin belajar dari semua orang.

"Kita bukan membaur ya, berguru. Berguru ke Rocky Gerung, berguru ke Pak Anies. Berguru itu tidak harus sama satu partai atau satu kubu. Berguru sama semua orang," ungkap dia.


Rocky Gerung menyebut Gibran menerabas


Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan, bahwa Walikota Solo sekaligus sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka adalah sosok anak muda yang sedang mencari jalan masuk di dalam elite politik dengan cara yang agak menerabas. 

Namun, Rocky mengatakan dirinya memaklumi hal tersebut karena itu adalah sifat anak muda.

Memang itu sifat dari anak muda tuh, kalau Gibran orang tua bisik-bisik dulu tuh, namun Gibran kemarin saya promosikan sebagai cawapresnya Anies karena sekitarnya masuk. Tentu dia berupaya untuk beritahu kepada publik apa yang di kepalanya itu tidak tergantung pada relawan Jokowi," kata Rocky.

Menurut Rocky hal tersebut menunjukkan bahwa Gibran sepenuhnya memahami bahwa ayahnya tidak mungkin lagi jadi presiden. Oleh karena itu, Gibran mencoba membuka jalan mandiri.

"Jadi mungkin Gibran merasa perlu membangun blok baru tuh, karena dia masih muda dan reputasinya masih panjang. Jadi saya menganggap bahwa itu semacam bukan pameran, tapi memperlihatkan Gibran adalah seseorang yang ingin diperhitungkan dan mampu membuat orang lain memperhitungkannya,"


Tanggap Gibran


Gibran pun memberikan tanggapan seusai dievaluasi positif oleh Rocky Gerung atas pertemuannya dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sempat ramai di media sosial, Selasa (15/11/2022) lalu. Gibran mengungkapkan apresiasi atas pujian tersebut.

"Iya makasih," kata Gibran, Kamis (17/11/2022).

Ketika ditanya soal pihaknya yang terus bertemu dengan berbagai tokoh politik, Gibran menjelaskan bahwa dirinya hanya memaknai politik secara luwes. 

"Politik kan memang apa ya, tidak kaku, luwes dinamis, (soal pertemuan) nggak ada makna dan simbol apa-apa, emang simbolnya apa? Maknanya apa?" terangnya.

Gibran menjelaskan, bahwa jika pihaknya bertemu dengan seseorang yang lebih berpengalaman pihak hanya akan belajar. Sedangkan untuk negosiasi politik, pihaknya mengaku tidak ada

Intinya saya ketemu kalau sama orang yang lebih senior dari saya, jabatannya lebih tinggi dari saya, dengan pengalaman yang udah segudang intinya saya belajar. Untuk nego-nego politik tidak ada, saya bukan petinggi partai, saya cuma kader biasa, untuk pembicaraan politik itu hampir tidak ada, adanya saya berguru," katanya.

Ketika disinggung pertemuannya apakah untuk menaikkan elektabilitas dirinya atau pansos, pihaknya mengatakan bahwa setiap pertemuan kedua belah pihak diuntungkan

"Sopo seng pansos? Nggak takut dianggap pansos, lihat elektabilitas saya seberapa, popularitas saya sejauh apa, ini nggak ada yang pansos, yang namanya pertemuan itu dua-duanya diuntungkan gada pansos, silaturahmi kan juga penting," katanya.
Ikuti kami di Google News