Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

1 Keluarga di Indramayu Tinggal di Rumah yang Nyaris Roboh dan Kumuh

Minggu, 06 November 2022 | November 06, 2022 WIB Last Updated 2023-01-01T05:14:51Z
    Share


detakom.blogspot.com - INDRAMAYU, - Satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu). Mereka menempati rumah dari bilik bambu dengan kondisi memperihatinkan, nyaris roboh dan sangat kumuh.


Pemilik rumah tersebut bernama Tomi (41), berprofesi sebagai pengamen. Tomi tinggal di rumah itu bersama Istri dan dua anak laki-lakinya yang masih kecil. Anak pertama Tomi berusia tujuh tahun, sedangkan anak keduanya berusia sekitar satu tahun.
kondisi rumah yang dihuni Tomi bersama keluarganya itu jauh dari kata layak dengan beralaskan tanah dan terkesan kumuh. Selain itu, atapnya pun sudah lapuk dan kerap bocor saat turun hujan.

Dinding rumah yang terbuat dari bilik bambu itu juga sudah hampir seluruhnya bolong. Kamar mandi dan toilet pun tidak memiliki atap. Tak ada kata sempurna di semua sisi rumah yang ditempati keluarga Tomi tersebut. Mirisnya lagi, rumah itu tidak memiliki dapur untuk memasak.

"Kami kalau memasak di depan rumah, pakai batu yang disusun, lalu pakai kayu bakar. Jika musim hujan, kami susah untuk memasak karena tidak ada atap," kata Tomi, Sabtu (5/11/2022).

Tomi menyatakan, jika turun hujan air masuk ke dalam rumah. Terlebih, jika hujan tersebut disertai angin, rasa takut dan was-was menghantui ia dan keluarganya. "Jika turun hujan saya selalu berdoa kepada Allah, agar hujan turun jangan disertai angin. Saya takut rumah ini roboh," ujar Tomi.

Di sisi lain, Tomi menuturkan, tidak jarang ada binatang masuk ke dalam rumah mulai ular hingga biawak. "Di belakang rumah saya kan sungai Cimanuk, kadang ada binatang yang masuk. Bahkan biawak sering bolak-balik, suka masuk dari bilik yang bolong ini," tuturnya.

Tomi mengaku, sebagai seorang pengamen hanya berpenghasilan rata-rata Rp50.000 per hari. Tentu, pengasilan itu tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup dirinya bersama keluarganya tersebut.

Karenanya, untuk mencari penghasilan tambahan, Tomi terkadang menjadi buruh serabutan. "Selain ngamen saya juga seorang kuli serabutan. Ya kadang-kadang ada yang nyuruh saya bersihin rumput. Saya sih mau aja yang penting halal," ucap Tomi.

Sementara itu, Sohibul, selaku ketua RT setempat menyampaikan, pihak Kelurahan Paoman sudah mendatangi rumah Tomi dan akan diajukan program Rutilahu serta Baznas. "Cuma untuk realisasinya kami belum tau. Dan perkembangan pengajuan itu juga kami belum tau," kata Sohibul.

Namun, Sohibul mengatakan, pihak kelurahan sudah memberikan bantuan berupa sembako serta seperangkat perlengkapan Sekolah dan Madrasah untuk anak Tomi. "Selain itu ada juga uang hasil swadaya masyarakat, ya lumayan bisa untuk memenuhi kebutuhan Tomi beberapa hari," ujarnya.

Sebagi ketua RT, Sohibul berharap, program Rutilahu yang diajukan pihak kelurahan dapat segera terealisasi agar Tomi dan keluarganya dapat tinggal di rumah yang layak huni.
Ikuti kami di Google News