detakom.blogspot.com - Semakin dekatnya Pilpres 2024 ditandai dengan berbagai manuver politik para calon presiden yang akan mencalonkan diri.
Berbagai tokoh dan partai politik saling berkoalisi dan membangun relasi baru. Salah satu "mesraan" baru yang terjadi adalah antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.Rela jauh-jauh ke Solo
Sementara itu, Anies rela jauh-jauh mengunjungi Gibran di Solo pada Selasa (15/11/2022) pagi, di sebuah hotel ternama di kota itu. Tiba-tiba muncul berbagai pemahaman di kalangan politisi dan pemerhati hubungan baru Anies dengan Gibran Kunjungan Anies ke Gibran langsung menarik perhatian publik.
Pasalnya, Anies dan Gibran berasal dari dua kubu politik yang berseberangan. Sontak berbagai pendapat bermunculan dari para pengamat politik.
Menurut Pengamat Politik
Salah satunya datang dari pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. Dia menilai Anies dan partainya mendapat banyak dukungan elektoral dalam pertemuan ini. Alhasil, tak heran jika Anies rela jauh-jauh datang menemui Gibran, bukan sebaliknya.Burhanuddin juga mengaitkan hal ini dengan fakta bahwa keberadaan dukungan politik di daerah Indonesia penting untuk masa depan calon presiden. Dia menilai Anies baru mampu menguasai beberapa wilayah. "Kalau melihat data survei, Ganjar terlalu dominan di Jateng, lalu Anies relatif kuat di Jabar, Banten, DKI, dan Sumatera,"
Burhanuddin kemudian melihat manuver Anies demi upaya meraih suara nasional. Sementara dari daftar Pilpres 2004, tidak ada calon presiden yang menang secara nasional tanpa memenangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur, lanjutnya.
Justru menguntungkan kedua belah pihak Kendati demikian, Burhanuddin optimistis pihak Anies dan Gibran akan mendapat manfaat dari pertemuan tersebut. "Saya tidak mau mengatakan bahwa Gibran tidak mengambil keuntungan. Gibran juga diuntungkan," imbuhnya.
Tanggapan Gibran pertemuan dengan Anies Baswedan
Gibran akhirnya buka suara soal berbagai anggapan soal pertemuannya dengan Anies. Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi itu menilai pertemuan itu bukan hanya untuk kepentingan politik.Gibran mengaku akan menjamu setiap figur publik yang berkunjung ke Solo tanpa memandang latar belakang mereka. "Tidak, saya bertemu semua orang di Solo. Misalnya Pak Ganjar, Bu Puan, atau siapa pun yang saya temui, saya juga bertemu dengan orang-orang kritis seperti Pak Rocky Gerung," kata Gibran dalam wawancara di televisi nasional. Ia pun menilai momen langka ini menjadi pelajaran baginya.
Gibran mengaku banyak belajar dari Anies dalam pertemuan itu. “Intinya saya ingin belajar banyak, saya masih pemula di dunia politik, saya ingin belajar banyak,” jelas Gibran.
Gibran mengaku bisa belajar dari Anies Gibran pun mengaku sebagai sosok yang baru terjun ke dunia politik dan harus banyak bercermin pada seniornya, termasuk Anies. "Saya anak kecil, saya banyak belajar dari semua orang termasuk Pak Anies, itu saja, kalau soal politik, sekali lagi saya serahkan kepada yang senior, saya tidak mengerti politik, kader biasa saja," ujarnya. ditambahkan.
