detakom.blogspot.com - Rudal baru Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, Kamis waktu setempat. Sirine serangan udara bahkan berbunyi dari tengah malam hingga pagi hari.
Media dan pejabat setempat melaporkan, pihak berwenang mendesak warga untuk mencari perlindungan. Gubernur setempat menyebutnya teror.
"Rusia meneror wilayah Kyiv sepanjang malam," tulis Gubernur Regional Kyiv Oleksiy Kuleba di saluran Telegram resminya, dikutip Jumat (28/10/2022).
"Penyelamat dan semua layanan darurat ada di tempat kejadian. Pemadaman api dan konsekuensi dari dampaknya sedang berlangsung," tambahnya.
Serangan ini terjadi saat situasi Kyiv gelap gulita akibat pemadaman listrik yang dilakukan di hampir seluruh kota. Hal itu terjadi pasca Rusia mebombardir pembangkit tenaga listrik setempat dalam serangan terbaru, sejak 10 Oktober.
Wilayah Ukraina menghadapi pengurangan 30% dalam kapasitas pembangkit listrik. Hingga Rabu, banyak infrastruktur energi Ukraina masih dinonaktifkan.
Di Kyiv, pemerintah sudah meminta warga bersiap akan pemadaman mendadak. Beberapa warga meninggalkan peralatan darurat di lift yang berisi air, makanan ringan, senter, dan kebutuhan dasar lainnya, jika seseorang terjebak di lift saat listrik padam.
Bukan hanya Kyiv, serangan udara juga terdengar di Zaporizhzhia, kota di mana pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Rusia berada. Walikota Anatoly Kurtev juga melaporkan bahwa pasukan Rusia menyerang kota selatan dan menyebabkan kebakaran.
Sementara itu, media pemerintah Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah membuat roket tiruan untuk menyebarkan "bom kotor" di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Chornobyl. AS dan sekutunya sebelumnya telah membantah tuduhan itu.
Mengutip RIA Novosti, Rusia menuduh bahwa pasukan Ukraina berencana untuk mengisi roket dengan bahan radioaktif. Kesalahan dan ledakan akan dilimpahkan pada pasukan Rusia.
Sumber : CNBC Indonesia
.jpeg)
