Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Rumah dan kuburan Warga di Juntinyuat Indramayu Tenggelam di Lautan

Sabtu, 29 Oktober 2022 | Oktober 29, 2022 WIB Last Updated 2023-01-01T05:15:22Z
    Share


detakom.blogspot.com - Indaramayu - Abrasi pantai masih menghantui pesisir pantai utara Indramayu Jawa Barat. Puluhan meter tanah habis dan belasan rumah serta kuburan tenggelam menjadi lautan.


Sebagian besar garis pantai Utara Indramayu kian habis terkikis gelombang dan pasang surut laut. Seperti terlihat di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, banyak rumah yang berada persis di bibir pantai.

Menurut warga, daratan pantai Dadap dahulu sangat luas. Bahkan jauh dari permukiman warga saat ini. Namun, akibat abrasi, tanah tersebut tenggelam termasuk rumah dan kuburan ketika itu.

"Dulu pantai masih bisa buat main bola, bahkan ada juga kuburan umum dan rumah rumah warga, tapi sekarang sudah hilang," kata Suminto (60), Kamis(27/10/2022).

Abrasi yang terjadi di 5 sampai 6 kilometer sepanjang pantai Dadap ini terbilang sangat parah. Sejak menetap di pesisir, Ito mengaku daratan yang sudah tenggelam sudah mencapai sekitar 100 meteran dari garis pantai saat ini.

"Kalau dihitung-hitung ada sekitar 100 meteran daratan yang tenggelam," kata Suminto.

Ancaman abrasi masih dirasakan warga di pesisir pantai Dadap. Sebab jika angin timur melanda, ombak besar masih menembus bangunan breakwater hingga masuk ke permukiman.

Seperti dilansir detikJabar, Climate Central melaporkan sejumlah wilayah di pesisir Pantura Jabar diprediksi bakal tenggelam dalam waktu 8 tahun lagi. Ancaman itu pun bisa terlihat melalui peta Climate Central mengenai sebaran wilayah yang akan tenggelam pada 2030.

Seperti diketahui, Climate Central merupakan organisasi berita nirlaba yang menganalisis dan melaporkan berkaitan tentang iklim. Organisasi ini terdiri dari ilmuwan dan jurnalis sains yang fokus terhadap isu perubahan iklim dan isu-isu energi.

Wilayah yang diprediksi akan tenggelam berdasarkan peta Climate Central tersebar dari mulai Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, hingga Cirebon. Dari sebaran pemetaannya, ancaman ini akan menenggelamkan sejumlah fasilitas publik, mulai kantor desa, sekolah, hingga kantor kepolisian.

Sumber : Detik Jabar
Ikuti kami di Google News