Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Jejak Samudra Purba di Mars, Mungkinkah Planet Ini Pernah Punya Laut?

Jumat, 28 Oktober 2022 | Oktober 28, 2022 WIB Last Updated 2023-01-01T05:15:23Z
    Share


detakom.blogspot.com - Peta topografi yang baru-baru ini dirilis memberikan bukti baru keberadaan samudra purba di permukaan Mars belahan utara. Temuan ini kembali mengulik perdebatan lama tentang apakah mungkin planet Mars punya laut.


Peta tersebut mengungkap bahwa planet merah pernah mengalami kenaikan permukaan laut yang konsisten dengan iklim hangat dan basah, bukan lanskap yang kering seperti saat ini.

"Apa yang langsung terlintas dalam pikiran adalah keberadaan laut sebesar ini berarti potensi kehidupan yang lebh tinggi," kata Benjamin Cardenas, penulis utama studi.

"Ini juga memberi tahu kita tentang iklim purba dan evolusinya. Berdasarkan temuan, kita tahu pasti ada periode ketika suhu cukup hangat dan atmosfer cukup tebal untuk mendukung air pada satu waktu," papar Cardenas

Sebelum temuan bukti jejak samudra purba di permukaan Planet Mars, seperti dikutip dari Phys, Jumat (28/10/2022) telah lama ada perdebatan dalam komunitas ilmiah tentang apakah planet Mars memiliki lautan di belahan utara yang berelevasi rendah.

Dengan menggunakan data topografi, tim peneliti akhirnya mampu menunjukkan bukti definitif garis pantai berusia sekitar 3,5 miliar tahun.

Akumulasi sedimen yang substansial dari garis pantai ini setidaknya setebal 900 meter yang menutupi wilayah ratusan ribu Kilometer persegi, yang diduga adalah jejak samudra purba di Planet Mars ini.

"Di Bumi kami memetakan sejarah saluran air dengan melihat sedimen yang diendapkan dari waktu ke waktu atau yang disebut stratigrafi. Metode serupa kami gunakan di Mars," jelas Cardenas

Untuk mengungkapkan bukti kehidupan di Mars, yakni jejak samudra di Mars ini, tim menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat untuk memetakan data dari National Aeronautics and Space Administration dan Mars Orbiter Laser Altimeter.

Para ahli menemukan lebih dari 6.500 Km pegunungan fluvial dan mengelompokkannya ke dalam 20 sistem.

Pengelompokan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa pegunungan tersebut kemungkinan delta sungai terkikis atau sabuk saluran bawah laut yang merupakan sisa-sisa garis pantai Mars kuno.

Elemen formasi batuan, ketinggian, lokasi, dan kemungkinan arah aliran sedimen membantu tim memahami evolusi paleogeografi kawasan.

"Batuan yang dikenal sebagai Aeolis Dorsa tersebut menangkap beberapa informasi menarik tentang lautan. Beberapa di antaranya permukaan laut naik secara signifikan dan batuan diendapkan di sepanjang cekungannya dengan kecepatan tinggi. Ada banyak perubahan yang terjadi," jelas Cardenas.

Sumbet : Kompas
Ikuti kami di Google News